How to Start Culinary Bussiness with Great Innovation

26 Februari 2022 - 14:51

Career Talkshow bersama Pak Edo Segara G, SE., ME. Owner D'joyo Group

Pada tanggal 26 Februari 2022 Pukul 09.00 � 11.00 WIB DPKA UII telah meksanakan acara career talkshow dengan judul �How to Start Culinary Bussines with Great Innovation�. Acara ini menghadirkan narasumber yang sudah berpengalaman dibidang kuliner, yaitu Bapak Edo Segara Guntanto, SE.,ME. selaku owner dari D�joyo Groub. Acara ini dipandu oleh Ibu Dian Ayu Amalia,S.Psi.,M.Psi. sebagai moderator. Pak Edo merupakan salah satu alumni UII yang menempuh Pendidikan S1 di Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) dan S2 di UII. Selain sebagai pengusaha Pak Edo juga memiliki hobi menulis dan sudah menerbitkan beberapa buku, salah satunya buku yang berjudul "Resign and Get Rich: Berhenti Bekerja Jadi Pengusaha".

Dalam perjalanannya Pak Edo tidak menjadi pengusaha secara instan. Namun setelah lulus Pak Edo sempat bekerja dibeberapa perusahaan. Kemudian karena merasa jenuh Pak Edo memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan memulai usaha bisnis kuliner. Dalam perjalanan bisnisnya Pak Edo memulai dengan membuat franchise makanan bayi organic dengan nama babyfoods. Francise ini berhasil diterima masyarakat dengan memiliki lebih dari 50 mitra usaha. Selanjutnya Pak Edo memulai berjualan kopi secara online dan menawarkan dibeberapa fakultas yang ada di UGM, coffe shop di Jogja dan juga menjual dengan system re-seller. Merk kopi awalnya segara coffe yang kemudian berubah menjadi merk D�joyo coffe. Sekitar 3 tahun yang lalu Pak Edo mulai membuka caf�/tempat nongkrong dengan konsep container caf�. Namun sekarang D�joyo caf� sudah berganti konsep menjadi angkringan dan pastinnya membutuhkan biaya modal yang tidak sedikit untuk memulai membangun caf� D�joyo.

Dalam memulai bisnis kulinernya Pak Edo menerapkan beberapa strage, antara lain: Menentukan segmentasi pasar yang ingin dituju dan membuat perencanaan keuangan (BEP), Penentuan tempat bisa menjadi hal penting dan berpengaruh, Penentuan modal, dari mana asal modal yang akan digunakan, bisa beradaptasi dengan perubahan, harus mengganti strategi ketika bisnis dirasa mulai sepi, gunakan socmed untuk mempromosikan bisnis, dan membuat jejaring seluas-luasnnya.