Teach First Indonesia x UII: Siapkan Generasi Pendidik Masa Depan!

Yogyakarta, UII – Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA) sukses menggelar Sosialisasi Teach First x UII 2025 pada Selasa, 4 Februari 2025. Teach First Indonesia sendiri adalah program yang dirancang untuk mencetak tenaga pendidik berkualitas sekaligus agen perubahan bagi ekosistem pendidikan Indonesia. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom dengan menghadirkan Riris Silalahi, seorang pendidik anak usia dini (early childhood educator) yang saat ini mengajar di Radcliffe Child Care Center di Harvard University, Cambridge, Massachusetts. Dengan mengusung tema “Learn How to Develop Your Leadership Skills While Making a Real Life Difference“, acara ini bertujuan untuk menginspirasi generasi muda agar mampu menjadi pemimpin yang membawa dampak nyata di dunia pendidikan.

Dalam sesi pemaparannya, Riris menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam pendidikan harus dimulai dari diri sendiri sebelum bisa menciptakan dampak yang lebih luas. Ia membagi konsep kepemimpinan ke dalam tiga tahap: membangun diri sendiri (enabling myself), menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan bersama (enabling your ecosystem), dan mewujudkan masa depan pendidikan yang lebih baik (enabling our future nation). Melalui ketiga konsep tersebut, Riris menggambarkan bagaimana perjalanan seorang individu dalam dunia pendidikan tidak selalu lurus, tetapi penuh tantangan.

Diskusi semakin menarik ketika Riris berbagi pengalaman pribadinya dalam menghadapi tantangan sebagai pendidik. Salah satu momen paling berkesan baginya adalah ketika ia mengajar di Papua. “Saat mengajar di Papua, saya sempat berpikir, ‘Apa gunanya gelar Harvard saya di sini?’ Tantangannya sangat besar, mulai dari kurangnya tenaga pendidik hingga keterbatasan fasilitas. Tapi justru dari sinilah saya belajar bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi bagaimana membangun sistem yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Sesi tanya jawab dalam acara ini juga berlangsung interaktif. Salah satu peserta, Valeria Alana, menanyakan tentang bagaimana cara mengatasi baby blues saat mengajar anak-anak usia dini. Riris menjelaskan bahwa memahami karakteristik dan kebutuhan anak menjadi kunci utama agar proses mengajar lebih efektif. Selain itu, seorang peserta lain, Andi Dalauleng, mempertanyakan efektivitas program pendidikan di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Riris menekankan bahwa meskipun sumber daya terbatas, setiap individu tetap bisa memberikan kontribusi melalui langkah kecil yang berdampak besar. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kita harus percaya bahwa setiap individu bisa memberikan dampak bagi lingkungan sekitarnya. Believe in yourself, karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil,” tegasnya.

Dengan adanya kolaborasi antara Teach First Indonesia dan UII, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tergerak untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan. Program ini tidak hanya menciptakan tenaga pengajar yang kompeten, tetapi juga membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik dan inklusif bagi seluruh anak Indonesia.

Penulis : Adibah Alfiani Rizqi

Kontributor : Dwirany Puspitasari Jennifer

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *