DPKA UII Berbagi Pengalaman Tracer Study dan Pengolahan Data Tracer Study ke IBE Indonesia Pontianak

Pontianak – Suasana hangat tampak terpancar di Kampus IBE Indonesia Pontianak pada 18–19 November 2025, ketika tim dari Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) hadir untuk berbagi pengalaman pelaksanaan tracer study serta praktik pengelolaan data alumni yang selama ini telah berjalan baik.

Kegiatan dua hari ini menjadi ruang belajar bersama yang tidak hanya diikuti oleh pimpinan universitas dan tenaga kependidikan, tetapi juga melibatkan partisipasi beberapa alumni IBE Indonesia, menambah dinamika diskusi yang semakin kaya dan relevan.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IBE Indonesia, Yusron Toto, S.E., M.M., yang menyampaikan apresiasi mendalam kepada DPKA UII. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pengelolaan data alumni merupakan fondasi penting bagi pengembangan institusi pendidikan tinggi.

“Hari ini kita bukan hanya belajar teknis, tetapi membangun masa depan IBE Indonesia melalui data dan pengalaman. Kami berterima kasih kepada UII yang bersedia berbagi pengalaman,” ujar Yusron.

Tiga pemateri dari DPKA UII memulai sesi dengan pendekatan yang komunikatif dan aplikatif, menjelaskan bagaimana tracer study dapat menjadi alat strategis untuk membaca kualitas proses pendidikan.

 Afanina Arbin Maula, S.M., M.M membahas tentang konsep dan urgensi tracer study serta konsep dan urgensi pengelolaan data alumni/tracer study. Pada sesi ini peserta diajak memahami mengapa tracer study menjadi kebutuhan, bukan sekadar kewajiban institusi semata. Nina juga menguraikan bagaimana data alumni dapat menjadi aset strategis untuk akreditasi, penjaminan mutu, hingga perencanaan institusional.

Akhmad Taufiq Satrio Wibowo, S.E., M.E. membahas tentang bagaimana penyusunan instrumen tracer study dan pengelolaan data alumni/tracer study.  Taufiq menyampaikan langkah-langkah teknis menyusun kuesioner yang tepat sasaran, efektif, dan relevan sesuai dengan standard DIKTI serta menyesuaikan dengan kebutuhan akreditasi masing masing prodi. Selain itu ia juga menjelaskan praktik olah data yang sistematis sehingga menampilkan laporan yang mudah untuk dipahami.

Muhammad Abdul Hadi, S.T., M.T mengulas tentang pelaksanaan tracer study di tingkat fakultas dan prodi serta hasil analisis pengelolaan data tracer di fakultas dan prodi. Hadi mengulas studi kasus dari fakultas dan program studi di UII yang telah berhasil mengoptimalkan tracer study sebagai alat pengembangan. Peserta memperoleh gambaran operasional tracer study di UII, lengkap dengan contoh alur kerja, strategi komunikasi, hingga manajemen pelaporan.

Forum diskusi selama dua hari berjalan sangat interaktif. Tim IBE Indonesia menggali lebih dalam pengalaman DPKA UII, terutama terkait pengelolaan database alumni, strategi komunikasi, hingga teknik pemrosesan data untuk kebutuhan akreditasi dan evaluasi mutu.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi pintu kolaborasi yang lebih erat antara UII dan IBE Indonesia. Dengan semangat saling berbagi, kedua institusi berharap tracer study dapat menjadi budaya akademik yang kuat dan berkelanjutan.

Di akhir kegiatan, rektorat IBE Indonesia menyampaikan harapan agar kerja sama ini terus berlanjut, tidak hanya pada pelatihan tetapi juga pengembangan sistem dan integrasi data alumni di masa mendatang.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *