Career Coaching Clinic FTSP UII: Siap Hadapi Dunia Kerja Setelah Wisuda

Yogyakarta – Menyambut kelulusan yang semakin dekat, sebanyak 19 calon wisudawan dan wisudawati Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti kegiatan Career Coaching Clinic yang diselenggarakan pada Kamis (26/06/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari pembekalan menjelang wisuda periode V tahun ajaran 2024/2025, dengan menghadirkan pemateri Annisaa Miranty Nurendra, S.Psi., M.Psi., Psikolog—psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi UII.

Dengan mengusung topik “After Graduate, What’s Next?” kegiatan ini mengajak peserta untuk mulai menyusun strategi dalam memasuki dunia kerja. Diawali dengan sesi diskusi, pemateri terlebih dahulu mengajak peserta untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang realita dunia kerja saat ini. Sebagian besar peserta mengaku bahwa persaingan kerja terasa semakin sulit, terutama karena banyaknya pelamar untuk satu posisi yang sama.

Menanggapi hal tersebut, Annisaa Miranty menyampaikan bahwa kondisi tersebut memang nyata terjadi di dunia kerja, di mana sebuah perusahaan bisa menerima ribuan pelamar untuk posisi yang hanya dibutuhkan oleh puluhan orang. Untuk itu, ia memberikan satu tips sederhana namun penting kepada peserta.

“Satu tips, kalau teman-teman melamar pekerjaan itu nggak usah malu-malu. Jadi kalau daftar itu jangan satu, tunggu hasil, satu, tunggu hasil. Setiap ada lowongan yang memang relevan dengan kalian, langsung daftar aja. Karena memang mengingat proses seleksi itu tidak sebentar,” pesannya.

Materi inti dalam sesi coaching ini terbagi menjadi dua fokus utama: penyusunan CV yang outstanding dan persiapan wawancara kerja yang matang. Annisaa Miranty menjelaskan bahwa CV merupakan salah satu dokumen penting yang menjadi pintu awal dalam proses seleksi. Ia menjabarkan secara rinci tentang hal-hal yang perlu dicantumkan dalam CV dan hal-hal yang sebaiknya dihindari. Menurutnya, CV harus ditulis dengan ringkas, padat, dan relevan terhadap posisi yang dilamar.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya membangun personal branding melalui platform seperti LinkedIn. “LinkedIn itu penting, karena banyak HR yang sekarang mengecek latar belakang kandidat melalui sana. Kalau belum punya, segera buat. Kalau sudah punya, segera dilengkapi.” jelasnya.

Sebagai seorang psikolog, Annisaa Miranty juga memberikan beberapa tips dalam menghadapi tahapan psikotes yang kerap menjadi bagian dari seleksi kerja.

“Ketika tes psikotes, kalian cukup fokus saja, dan ikuti instruksi. Kalau tidak jelas, bertanya. Karena ketika tes psikologi itu nanti betul-betul akan memotret potensi-potensi yang dimiliki oleh teman-teman,” terangnya.

Ia juga menambahkan bahwa prestasi akademik seperti IPK bukan satu-satunya penentu dalam proses rekrutmen. Ada faktor lain yang sering kali lebih diperhatikan oleh perusahaan, yakni sejauh mana seseorang cocok dengan budaya dan nilai organisasi.

“Prestasi ataupun IPK itu sebenarnya bukan satu-satunya penentu. Di psikologi ada juga yang namanya ‘person-organization fit’—sejauh mana kecocokan individu dengan organisasi,” tambahnya.

Dalam sesi persiapan wawancara kerja, Annisaa Miranty memberikan berbagai tips praktis yang bisa langsung diterapkan. Mulai dari berpenampilan yang rapi (well-groomed will never fail), datang tepat waktu, bersikap sopan, memberikan jawaban yang jujur dan cerdas, hingga pentingnya menjadi diri sendiri.

“Yang paling penting di dalam proses wawancara adalah anda menceritakan diri anda apa adanya, itu akan sudah sangat membantu. Jawablah pertanyaan-pertanyaan sesuai diri anda masing-masing,” ungkapnya. Ia juga mengingatkan agar jawaban yang diberikan tidak terlalu singkat ataupun bertele-tele, tetapi cukup menggambarkan potensi diri secara jelas dan meyakinkan.

Sebagai penutup, ia berpesan kepada peserta untuk terus melakukan pengembangan diri secara berkelanjutan, dan menjadikan kebermanfaatan sebagai prinsip utama dalam berkarya. “Dan ketika nanti berkarya, ingat teman-teman bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain,” tutupnya.

Kegiatan ini disambut baik oleh para peserta. Shafa Anugerah, salah satu peserta coaching, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari sesi ini. “Hari ini banyak banget manfaatnya. Dari yang sebelumnya nggak tahu hal-hal seperti ini secara detail, teori-teorinya kayak gimana, sekarang jadi tahu. Mungkin kedepannya, pada saat wawancara ataupun melamar kerja jadi lebih percaya diri,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, DPKA UII berharap mampu membuat para calon wisudawan semakin siap menghadapi dunia pasca-kampus, baik secara teknis maupun mental, serta mampu mengambil langkah strategis dalam meraih karier yang sesuai dengan tujuan hidup mereka.

Penulis: Adibah Alfiani Rizqi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *