Merintis Karir sebagai Akademisi

01 Januari 1970 - 07:00

Berkarir sesungguhnya tidak selalu harus menjadi pekerja kantoran, merintis dari posisi staff sampai kemudian menjadi manager atau direktur. Saat ini pilihan karir sangatlah luas. Bagi yang senang belajar, berbagi, dan melakukan penelitian, berkarir sebagai akademisi di institusi pendidikan tentu dapat menjadi salah satu pilihan. Selain itu dengan menjadi akademisi, akan memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan diri. Karir menjad akademisi nampaknya juga masih sangat diminati oleh millennials. Selain karena unsur passion yang kuat pada profesi ini, di beberapa perguruan tinggi, bekerja sebagai akademisi juga memiliki gaji yang cukup lumayan.


Oleh : Annisaa Miranty Nurendra, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

 

 

Mungkin tidak cukup banyak yang tahu, karir sebagai akademisi adalah salah satu ragam karir yang sebaiknya dirintis sejak mulai kuliah. Apa saja langkah-langkah yang perlu disiapkan?

 

Pertama, memahami ruang lingkup pekerjaan sebagai akademisi. Di kampus, akademisi akan banyak melakukan proses transfer knowledge baik itu melalui pengajaran maupun melalui riset. Artinya, memiliki minat atau passion dalam pengembangan ilmu pengetahuan sesuai bidang adalah suatu hal yang penting. Oleh karena itu, tentu saja dibutuhkan kesiapan untuk terlibat dalam hal-hal yang bersifat abstrak dan teoritik. Mengasah kemampuan berpikir kritis, melakukan pemecahan masalah dengan pendekatan teori adalah beberapa keterampilan yang harus dikuasai.  Selain itu, apabila punya cita-cita sebagai akademisi juga harus siap mental untuk studi lanjut di jenjang S2 dan S3.

 

Kedua, perkuatlah ketrampilan di bidang riset. Pengembangan ilmu pengetahuan secara mendasar dilakukan melalui aktivitas riset sehingga memiliki ketrampilan melakukan riset adalah sebuah keharusan. Ketrampilan melakukan riset dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya melalui mengikuti pelatihan-pelatihan terkait dengan bagaimana melakukan riset, bagaimana metode dan teknik-teknik pengolahan data dan analisis data terkini, serta bagaimana pendekatan-pendekatan terkini dalam pengembangan riset.

 

Ketiga, mengikuti komunitas di kampus. Jika berminat dengan profesi sebagai akademisi, bergabung dengan komunitas keilmuan atau komunitas riset akan sangat bermanfaat. Berkumpul dengan teman-teman yang memiliki minat yang sama akan membantu meningkatkan motivasi untuk menjadi akademisi. Selain itu, komunitas juga dapat menjadi wadah untuk saling berbagi informasi mengenai perkembangan-perkembangan keilmuan terkini. Apabila memungkinkan, dapat juga bergabung dengan komunitas yang melakukan pengembangan riset yang bersfat interdisipliner sehingga wawasan tentang perkembangan keilmuan juga semakin meluas. Hal ini tentunya akan menjadi basic skills yang akan sangat bermanfaat saat mulai menjalani karir sebagai akademisi di masa depan.

 

Keempat, berjejaring dengan dosen. Pada umumnya, mereka yang berkarir sebagai akademisi akan membutuhkan rekomendasi dari dosen minimal di jenjang pendidikan sarjana dan magister. Agar dapat dikenal dosen, tentu saja yang perlu disiapkan adalah track record akademik yang baik. Hal ini artinya, memiliki IPK yang tinggi, aktif di kelas, yang tentu saja initinya adalah membuat diri menjadi 'prominence' atau dikenal dengan prestasi akademik yang baik oleh dosen. Disatu sisi, hanya memiliki prestasi akademik yang baik saja terkadang tidak cukup. Milikilah nilai tambah dengan kemampuan komunikasi yang mumpuni karena ketika menjadi akademisi nanti, proses transfer of knowledge dan menyampaikan gagasan juga suatu hal yang wajib.

 

Kelima, memperbanyak pengalaman riset. Ini adalah hal penting yang harus dilakukan untuk membangun track record sebagai akademisi. Seorang akademisi harus melakukan penelitian sebagai bagian dari karirnya. Maka, merintis track record sejak mahasiswa akan menjadi nilai tambah. Punya pengalaman riset dapat ditempuh melalui berbagai cara, misalnya membuat riset pribadi dengan mengikuti kompetisi riset mahasiswa atau menjadi asisten penelitian dosen. Pembuatan riset mahasiswa dapat dilakukan Bersama dengan teman-teman di komunitas atau organisasi mahasiswa, juga Bersama teman-teman lain melalui tugas perkuliahan atau inisiatif pribadi.

 

Keenam, memperbanyak pengalaman publikasi. Memulai publikasi sejak mahasiswa dapat menjadi awalan yang sangat berguna. Cobalah merintis publikasi dengan mengikuti konferensi atau mengirimkan hasil penelitian ke jurnal-jurnal. Proses publikasi tentu saja bukan hal yang mudah. Perlu belajar pula bagaimana melakukan riset yang berkualitas dan cara menulis artikel ilmiah yang baik. Selain itu, perlu mengenal pula kira-kira manakah media publikasi yang cocok untuk dituju. Oleh karena itu, berusaha menulis dengan baik menjadi suatu hal yang penting. Untuk memastikan apakah artikel sudah layak publikasi, jangan lupa berkonsultasi dengan dosen yang tentunya lebih memahami seluk beluk dunia publikasi.

 

Demikian beberapa langkah yang dapat dicoba untuk merintis karir sebagai akademisi. Sebagaimana profesi pekerjaan yang lain, menjadi akademisi pun memerlukan skills tertentu. Cobalah ikuti workshop, pelatihan, dapat juga berkonsultasi kepada dosen dan orang lain yang dapat dijadikan sebagai career coach atau mentor, terutama yang memiliki background akademisi. Selamat belajar dan salam sukses!